Selasa, 21 Januari 2014

Cinta Allah

MANUSIA DAN CINTA KASIH
Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S Poerwa Darminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada), ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan, dengan demikian arti cinta dan kasih hampir bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta. Karena itu cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasih.
Cinta tingkat tertinggi adalah cinta kepada Allah, Rasulullah, dan berjihad dijalan Allah. Cinta tingkat menengah adalah cinta kepada orang tua, anak, saudara, suami / istri dan kerabat. Cinta tingkat terendah adalah cinta yang lebih mengutamakan cinta keluarga, kerabat, harta, dan tempat tinggal.
Pada point pertama cinta kepada Allah, kenapa cinta kepada allah itu termasuk tingkatan tertinggi? Karena Allah lah maha segalanya , semua seisi dunia ini yang ada dilangit dan dibumi merupakan ciptaannya banyak sekali ciptaan allah yang hidup dan mati didunia ini, dan manusia adalah salah satunya, kita sebagai manusia adalah mahluk yang paling beruntung yang diciptakan oleh Allah. Karena tidak hanya diberikan hawa nafsu saja tetapi berupa otak yang bisa berfikir. Maka, janganlah kita mencintai sesuatu melebihi cinta kita kepada Allah, karena Allah-lah RAJA DARI SEGALA RAJA.
Kedua cinta tingkat menengah adalah cinta kepada orang tua, orang tua adalah Ibu dan Ayah . Ibu adalah seorang wanita yang patut kita hormati, cintai dan kita sayangi. Karena pengorbanan seorang ibu tidak lah mudah, Sembilan bulan seorang anak berada didalam kandungannya, kemudian dilahirkan dari rahimnya pada saat proses persalinan itulah perjuangan seorang ibu yang sangat perlu kita hormati, disitulah pengorbanan antara hidup dan mati memperjuangkan kelahiran buah hatinya yang sangat dia cintai.
namun kita juga tidak boleh melupakan sosok seorang ayah, dibalik pengorbanan seorang ibu dalam proses melahirkan seorang bayi mungil ada sosok seorang ayah yang selalu setia menemani sang istri, memeberikan semangat kepada yang istri dalam proses persalinan. Ayah sama pentingnya seperti ibu karena seorang ayah adalah merupakan tulang punggung dari keluarganya walaupun ayah tidak melahirkan seorang anak namun tidak bisa kita pungkiri sosok ayah sangat mempengaruhi semuanya. Maka bersyukurlah bagi kita yang masih mempunyai orang tua yang lengkap. Yang selalu berikan kita kasih sayang yang sangat berlimpah tanpa mengharapkan imbalannya, karena cinta orang tua kepada anaknya adalah cinta yang murni atas dasar cinta dan kasih.
Ketiga iyalah cinta kepada harta benda kita, cinta ini merupakan tingkatan paling rendah. Cinta kepada harta benda sebenarnya tidak merupakan hal yang negative selagi tidak menjurus kehal- hal yang mendekatkan ke musrikan. Jangan kita kembali ke masa jahilliyah yaitu masa kebodohan, karena banyak yang mengartikan sesuatu tidak pada fikiran yang jernih , lupa akan keberadaan sang pencipta dan kadang hal tidak masuk akal bisa menjadi masuk akal. Namun bukan berarti kita tidak boleh mencintai harta benda kita, kita boleh saja cinta pada harta benda kita tetapi masih dalam batasannya . hanya sekedar merawat dengan baik barang barang yang kita sukai, namun tidak menjadikan alat pemujaan dan lain sebagainya.
Dengan demikian dapat disimpulkan boleh sekali kita mencintai semua yang diciptakan oleh allah dibumi ini namun yang harus kita ingat tidak ada cinta yang abadi kecuali cinta kita kepada Allah, karena Allah itu kekal.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan