MANUSIA DAN CINTA KASIH
Menurut
kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S Poerwa Darminta, cinta adalah
rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada), ataupun (rasa)
sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya
perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan, dengan
demikian arti cinta dan kasih hampir bersamaan, sehingga kata kasih
memperkuat rasa cinta. Karena itu cinta kasih dapat diartikan sebagai
perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh
belas kasih.
Cinta
tingkat tertinggi adalah cinta kepada Allah, Rasulullah, dan berjihad
dijalan Allah. Cinta tingkat menengah adalah cinta kepada orang tua,
anak, saudara, suami / istri dan kerabat. Cinta tingkat terendah adalah
cinta yang lebih mengutamakan cinta keluarga, kerabat, harta, dan tempat
tinggal.
Pada
point pertama cinta kepada Allah, kenapa cinta kepada allah itu
termasuk tingkatan tertinggi? Karena Allah lah maha segalanya , semua
seisi dunia ini yang ada dilangit dan dibumi merupakan ciptaannya banyak
sekali ciptaan allah yang hidup dan mati didunia ini, dan manusia
adalah salah satunya, kita sebagai manusia adalah mahluk yang paling
beruntung yang diciptakan oleh Allah. Karena tidak hanya diberikan hawa
nafsu saja tetapi berupa otak yang bisa berfikir. Maka, janganlah kita
mencintai sesuatu melebihi cinta kita kepada Allah, karena Allah-lah
RAJA DARI SEGALA RAJA.
Kedua
cinta tingkat menengah adalah cinta kepada orang tua, orang tua adalah
Ibu dan Ayah . Ibu adalah seorang wanita yang patut kita hormati, cintai
dan kita sayangi. Karena pengorbanan seorang ibu tidak lah mudah,
Sembilan bulan seorang anak berada didalam kandungannya, kemudian
dilahirkan dari rahimnya pada saat proses persalinan itulah perjuangan
seorang ibu yang sangat perlu kita hormati, disitulah pengorbanan antara
hidup dan mati memperjuangkan kelahiran buah hatinya yang sangat dia
cintai.
namun
kita juga tidak boleh melupakan sosok seorang ayah, dibalik pengorbanan
seorang ibu dalam proses melahirkan seorang bayi mungil ada sosok
seorang ayah yang selalu setia menemani sang istri, memeberikan semangat
kepada yang istri dalam proses persalinan. Ayah sama pentingnya seperti
ibu karena seorang ayah adalah merupakan tulang punggung dari
keluarganya walaupun ayah tidak melahirkan seorang anak namun tidak bisa
kita pungkiri sosok ayah sangat mempengaruhi semuanya. Maka
bersyukurlah bagi kita yang masih mempunyai orang tua yang lengkap. Yang
selalu berikan kita kasih sayang yang sangat berlimpah tanpa
mengharapkan imbalannya, karena cinta orang tua kepada anaknya adalah
cinta yang murni atas dasar cinta dan kasih.
Ketiga
iyalah cinta kepada harta benda kita, cinta ini merupakan tingkatan
paling rendah. Cinta kepada harta benda sebenarnya tidak merupakan hal
yang negative selagi tidak menjurus kehal- hal yang mendekatkan ke
musrikan. Jangan kita kembali ke masa jahilliyah yaitu masa kebodohan,
karena banyak yang mengartikan sesuatu tidak pada fikiran yang jernih ,
lupa akan keberadaan sang pencipta dan kadang hal tidak masuk akal bisa
menjadi masuk akal. Namun bukan berarti kita tidak boleh mencintai harta
benda kita, kita boleh saja cinta pada harta benda kita tetapi masih
dalam batasannya . hanya sekedar merawat dengan baik barang barang yang
kita sukai, namun tidak menjadikan alat pemujaan dan lain sebagainya.
Dengan
demikian dapat disimpulkan boleh sekali kita mencintai semua yang
diciptakan oleh allah dibumi ini namun yang harus kita ingat tidak ada
cinta yang abadi kecuali cinta kita kepada Allah, karena Allah itu
kekal.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan