Sabtu, 28 September 2013

Peranan isteri dalam Islam

 **~**

 

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Sebuah berita gembira datang dari sebuah hadits Rosul bahwa Rosulullah SAW. Bersabda :

” Seluruh dunia ini adalah perhiasan dan perhiasan terbaik di dunia ini adalah wanita yang sholehah”.

Di dalam Islam, peranan seorang istri memainkan peranan yang sangat penting dalam kehidupan berumah tangga dan peranannya yang sangat diperlukan menuntutnya untuk memilih kualiti yang baik sehingga bisa menjadi seorang istri yang baik. Pemahamannya, perkataaannya dan kecenderungannya, semua ditujukan untuk mencapai keridho’an Allah SWT., Tuhan semesta Alam. Ketika seorang istri membahagiakan suaminya yang pada akhirnya, hal itu adalah untuk mendapatkan keridho’an dari Allah SWT. sehingga dia (seorang istri) berkeinginan untuk mengupayakannya.

Kualiti seorang istri seharusnya memenuhi sebagaimana yang disenangi oleh pencipta-Nya yang tersurat dalam surat Al-Ahzab. Seorang wanita muslimah adalah seorang wanita yang benar (dalam aqidah), sederhana, sabar, setia, menjaga kehormatannya tatkala suami tidak ada di rumah, mempertaankan keutuhan (rumah tangga) dalam waktu susah dan senang serta mengajak untuk senantiasa ada dalam pujian Allah SWT.

Ketika seorang wanita muslimah menikah (menjadi seorang istri) maka dia harus mengerti bahwa dia memiliki peranan yang khusus dan pertanggungjawaban dalam Islam kepada pencipta-Nya, Allah SWT. menjadikan wanita berbeda dengan pria sebagaimana yang disebutkan dalam ayat Al-Qur’an:

” Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikurniakan Allah kepada sebagian yang lain. (karena) bagi laki-laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui Segala Sesuatu.” (QS. An Nisaa’ , 4:32).

Kita dapat melihat dari ayat ini bahwa Allah SWT. membuat perbedaan yang jelas antara peranan laki-laki dan wanita dan tidak diperbolehkan bagi laki-laki atau wanita untuk menanyakan ketentuan peranan yang telah Allah berikan sebagaimana firman Allah:

“ Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rosul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka.” (QS. Al Ahzab, 33:36)

Karenanya, seorang istri akan membenarkan Rosulullah dan akan membantu suaminya untuk menyesuaikan dengan prinsip-prinsip syari’ah (hukum Islam) dan memastikan suaminya untuk kembali melaksanakan kewajiban-kewajibannya, begitupun dengan kedudukan suami, dia juga harus memenuhi kewajiban terhadap istrinya.

Diantara hak-hak lainnya, seorang istri memiliki hak untuk Nafaqah (diberi nafkah) yang berupa makanan, pakaian dan tempat untuk berlindung yang didapatkan dari suaminya. Dia (suami) berkewajiban membelanjakan hartanya untuk itu walaupun jika istri memiliki harta sendiri untuk memenuhinya. Rosulullah SAW Bersabda :

” Istrimu memiliki hak atas kamu bahwa kamu mencukupi mereka dengan makanan, pakaian dan tempat berlindung dengan cara yang baik.” (HR. Muslim)

Ini adalah penting untuk dicatat bahwa ketika seorang istri menunaikan kewajiban terhadap suaminya, dia (istri) talah melakukan kepatuhan terhadap pencipta-Nya, karenanya dia (istri yang telah menunaikan kewajibannya) mendapatkan pahala dari Tuhan-Nya. Rosulullah saw. mencintai istri-istrinya karena kesholehan mereka.

Aisyah r.a. suatu kali meriwayatkan tentang kebaikan kualiti Zainab ra, istri ketujuh dari Rosulullah SAW.,

”Zainab adalah seseorang yang kedudukannya hampir sama kedudukannya denganku dalam pandangan Rosulullah dan aku belum pernah melihat seorang wanita yang lebih terdepan kesholehannya daripada Zainab r.a., lebih dalam kebaikannya, lebih dalam kebenarannya, lebih dalam pertalian darahnya, lebih dalam kedermawanannya dan pengorbanannya dalam hidup serta mempunyai hati yang lebih lembut, itulah yang menyebabkan ia lebih dekat kepada Allah”.

Seperti kebesaran wanita-wanita muslimah yang telah dicontohkan kepada kita, patut kiranya bagi kita untuk mencontohnya dengan cara mempelajari kesuciannya, kekuatan dari karakternya, kebaikan imannya dan kebijaksanaan mereka. Usaha untuk mencontoh Ummul Mukminin yang telah dijanjikan surga (oleh Allah) dapat menunjuki kita kepada karunia surga.

Abu Nu’aim meriwayatkan bahwa Rosulullah SAW Bersabda :

“ Ketika seorang wanita menunaikan sholat 5 waktu, berpuasa pada bulan Ramadhan, menjaga kehormatannya dan mematuhi suaminya, maka dia akan masuk surga dengan beberapa pintu yang dia inginkan”. (Al Bukhori, Al Muwatta’ dan Musnad Imam Ahmad).
 
SubhanaLLAH ....bahagianya jika isteri sebegitu......

Tidak dapat melihat kaabah


Bismillahirrahmanirrahim.

Sebagai seorang anak yang berbakti kepada orang tuanya, Hasan (bukan nama sebenarnya), mengajak ibunya untuk menunaikan rukun Islam yang kelima.
Sarah (juga bukan nama sebenarnya), sang Ibu, tentu senang dengan ajakan anaknya itu. Sebagai muslim yang mampu secara materi, mereka memang berkewajiban menunaikan ibadah Haji.

Segala perlengkapan sudah disiapkan. Singkatnya ibu anak-anak ini akhirnya berangkat ke tanah suci. Kondisi keduanya sehat wal afiat, tak kurang satu apapun. Tiba harinya mereka melakukan thawaf dengan hati dan niat ikhlas menyeru panggilan Allah, Tuhan Semesta Alam. “Labaik allahuma labaik, aku datang memenuhi seruanMu ya Allah”.

Hasan menggandeng ibunya dan berbisik, “Ummi undzur ila Ka’bah (Bu, lihatlah Ka’bah).” Hasan menunjuk kepada bangunan empat persegi berwarna hitam itu. Ibunya yang berjalan di sisi anaknya tak beraksi, ia terdiam. Perempuan itu sama sekali tidak melihat apa yang ditunjukkan oleh anaknya.

Hasan kembali membisiki ibunya. Ia tampak bingung melihat raut wajah ibunya. Di wajah ibunya tampak kebingungan. Ibunya sendiri tak mengerti mengapa ia tak bisa melihat apapun selain kegelapan. beberapakali ia mengusap-usap matanya, tetapi kembali yang tampak hanyalah kegelapan.

Padahal, tak ada masalah dengan kesehatan matanya. Beberapa menit yang lalu ia masih melihat segalanya dengan jelas, tapi mengapa memasuki Masjidil Haram segalanya menjadi gelap gulita. Tujuh kali Haji Anak yang sholeh itu bersimpuh di hadapan Allah. Ia shalat memohon ampunan-Nya. Hati Hasan begitu sedih. Siapapun yang datang ke Baitullah, mengharap rahmatNYA. Terasa hampa menjadi tamu Allah, tanpa menyaksikan segala kebesaran-Nya, tanpa merasakan kuasa-Nya dan juga rahmat-Nya.

Hasan tidak berkecil hati, mungkin dengan ibadah dan taubatnya yang sungguh-sungguh, Ibundanya akan dapat merasakan anugrah-Nya, dengan menatap Ka’bah, kelak. Anak yang saleh itu berniat akan kmebali membawa ibunya berhaji tahun depan. Ternyata nasib baik belum berpihak kepadanya.

Tahun berikutnya kejadian serupa terulang lagi. Ibunya kembali dibutakan di dekat Ka’bah, sehingga tak dapat menyaksikan bangunan yang merupakan symbol persatuan umat Islam itu. Wanita itu tidak bisa melihat Ka’bah.

Hasan tidak patah arang. Ia kembali membawa ibunya ke tanah suci tahun berikutnya.

Anehnya, ibunya tetap saja tak dapat melihat Ka’bah. Setiap berada di Masjidil Haram, yang tampak di matanya hanyalah gelap dan gelap. Begitulah keganjilan yang terjadi pada diri Sarah. hingga kejadian itu berulang sampai tujuh kali menunaikan ibadah haji.

Hasan tak habis pikir, ia tak mengerti, apa yang menyebabkan ibunya menjadi buta di depan Ka’bah. Padahal, setiap berada jauh dari Ka’bah, penglihatannya selalu normal. Ia bertanya-tanya, apakah ibunya punya kesalahan sehingga mendapat azab dari Allah SWT ?. Apa yang telah diperbuat ibunya, sehingga mendapat musibah seperti itu ? Segala pertanyaan berkecamuk dalam dirinya. Akhirnya diputuskannya untuk mencari seorang alim ulama, yang dapat membantu permasalahannya.

Beberapa saat kemudian ia mendengar ada seorang ulama yang terkenal karena kesholehannya dan kebaikannya di Abu Dhabi (Uni Emirat). Tanpa kesulitan berarti, Hasan dapat bertemu dengan ulama yang dimaksud.

Ia pun mengutarakan masalah kepada ulama yang saleh ini. Ulama itu mendengarkan dengan seksama, kemudian meminta agar Ibu dari hasan mau menelponnya. anak yang berbakti ini pun pulang. Setibanya di tanah kelahirannya, ia meminta ibunya untuk menghubungi ulama di Abu Dhabi tersebut. Beruntung, sang Ibu mau memenuhi permintaan anaknya. Ia pun mau menelpon ulama itu, dan menceritakan kembali peristiwa yang dialaminya di tanah suci. Ulama itu kemudian meminta Sarah introspeksi, mengingat kembali, mungkin ada perbuatan atau peristiwa yang terjadi padanya di masa lalu, sehingga ia tidak mendapat rahmat Allah. Sarah diminta untuk bersikap terbuka, mengatakan dengan jujur, apa yang telah dilakukannya.

“Anda harus berterus terang kepada saya, karena masalah Anda bukan masalah sepele,” kata ulama itu pada Sarah.

Sarah terdiam sejenak. Kemudian ia meminta waktu untuk memikirkannya. Tujuh hari berlalu, akan tetapi ulama itu tidak mendapat kabar dari Sarah. Pada minggu kedua setelah percakapan pertama mereka, akhirnya Sarah menelpon. “Ustad, waktu masih muda, saya bekerja sebagai perawat di rumah sakit,” cerita Sarah akhirnya. “Oh, bagus…..Pekerjaan perawat adalah pekerjaan mulia,” potong ulama itu. “Tapi saya mencari uang sebanyak-banyaknya dengan berbagai cara, tidak peduli, apakah cara saya itu halal atau haram,” ungkapnya terus terang. Ulama itu terperangah. Ia tidak menyangka wanita itu akan berkata demikian.

“Disana….” sambung Sarah, “Saya sering kali menukar bayi, karena tidak semua ibu senang dengan bayi yang telah dilahirkan. Kalau ada yang menginginkan anak laki-laki, padahal bayi yang dilahirkannya perempuan, dengan imbalan uang, saya tukar bayi-bayi itu sesuai dengan keinginan mereka.”

Ulama tersebut amat terkejut mendengar penjelasan Sarah.
“Astagfirullah……” betapa tega wanita itu menyakiti hati para ibu yang diberi amanah Allah untuk melahirkan anak. bayangkan, betapa banyak keluarga yang telah dirusaknya, sehingga tidak jelas nasabnya.

Apakah Sarah tidak tahu, bahwa dalam Islam menjaga nasab atau keturunan sangat penting.

Jika seorang bayi ditukar, tentu nasabnya menjadi tidak jelas. Padahal, nasab ini sangat menentukan dala perkawinan, terutama dalam masalah mahram atau muhrim, yaitu orang-orang yang tidak boleh dinikahi.

“Cuma itu yang saya lakukan,” ucap Sarah.
“Cuma itu ? tanya ulama terperangah. “Tahukah anda bahwa perbuatan Anda itu dosa yang luar biasa, betapa banyak keluarga yang sudah Anda hancurkan !”. ucap ulama dengan nada tinggi.

“Lalu apa lagi yang Anda kerjakan ?” tanya ulama itu lagi sedikit kesal.
“Di rumah sakit, saya juga melakukan tugas memandikan orang mati.”
“Oh bagus, itu juga pekerjaan mulia,” kata ulama.

“Ya, tapi saya memandikan orang mati karena ada kerja sama dengan tukang sihir.”
“Maksudnya ?”. tanya ulama tidak mengerti.

“Setiap saya bermaksud menyengsarakan orang, baik membuatnya mati atau sakit, segala perkakas sihir itu sesuai dengan syaratnya, harus dipendam di dalam tanah. Akan tetapi saya tidak menguburnya di dalam tanah, melainkan saya masukkan benda-benda itu ke dalam mulut orang yang mati.”

“Suatu kali, pernah seorang alim meninggal dunia. Seperti biasa, saya memasukkan berbagai barang-barang tenung seperti jarum, benang dan lain-lain ke dalam mulutnya. Entah mengapa benda-benda itu seperti terpental, tidak mau masuk, walaupun saya sudah menekannya dalam-dalam. Benda-benda itu selalu kembali keluar. Saya coba lagi begitu seterusnya berulang-ulang. Akhirnya, emosi saya memuncak, saya masukkan benda itu dan saya jahit mulutnya. Cuma itu dosa yang saya lakukan.”

Mendengar penuturan Sarah yang datar dan tanpa rasa dosa, ulama itu berteriak marah.

“Cuma itu yang kamu lakukan ? Masya Allah….!!! Saya tidak bisa bantu anda. Saya angkat tangan”.

Ulama itu amat sangat terkejutnya mengetahui perbuatan Sarah. Tidak pernah terbayang dalam hidupnya ada seorang manusia, apalagi ia adalah wanita, yang memiliki nurani begitu tega, begitu keji. Tidak pernah terjadi dalam hidupnya, ada wanita yang melakukan perbuatan sekeji itu.

Akhirnya ulama itu berkata, “Anda harus memohon ampun kepada Allah, karena hanya Dialah yang bisa mengampuni dosa Anda.”

Bumi menolaknya. Setelah beberapa lama, sekitar tujuh hari kemudian ulama tidak mendengar kabar selanjutnya dari Sarah. Akhirnya ia mencari tahu dengan menghubunginya melalui telepon. Ia berharap Sarah t elah bertobat atas segala yang telah diperbuatnya. Ia berharap Allah akan mengampuni dosa Sarah, sehingga Rahmat Allah datang kepadanya. Karena tak juga memperoleh kabar, ulama itu menghubungi keluarga Hasan di mesir. Kebetulan yang menerima telepon adalah Hasan sendiri. Ulama menanyakan kabar Sarah, ternyata kabar duka yang diterima ulama itu.

“Ummi sudah meninggal dua hari setelah menelpon ustad,” ujar Hasan.

Ulama itu terkejut mendengar kabar tersebut.

“Bagaimana ibumu meninggal, Hasan ?”. tanya ulama itu.

Hasanpun akhirnya bercerita : Setelah menelpon sang ulama, dua hari kemudian ibunya jatuh sakit dan meninggal dunia. Yang mengejutkan adalah peristiwa penguburan Sarah. Ketika tanah sudah digali, untuk kemudian dimasukkan jenazah atas ijin Allah, tanah itu rapat kembali, tertutup dan mengeras. Para penggali mencari lokasi lain untuk digali. Peristiwa itu terulang kembali. Tanah yang sudah digali kembali menyempit dan tertutup rapat. Peristiwa itu berlangsung begitu cepat, sehingga tidak seorangpun pengantar jenazah yang menyadari bahwa tanah itu kembali rapat. Peristiwa itu terjadi berulang-ulang. Para pengantar yang menyaksikan peristiwa itu merasa ngeri dan merasakan sesuatu yang aneh terjadi. Mereka yakin, kejadian tersebut pastilah berkaitan dengan perbuatan si mayit.

Waktu terus berlalu, para penggali kubur putus asa dan kecapaian karena pekerjaan mereka tak juga usai. Siangpun berlalu, petang menjelang, bahkan sampai hampir maghrib, tidak ada satupun lubang yang berhasil digali. Mereka akhirnya pasrah, dan beranjak pulang. Jenazah itu dibiarkan saja tergeletak di hamparan tanah kering kerontang.

Sebagai anak yang begitu sayang dan hormat kepada ibunya, Hasan tidak tega meninggalkan jenazah orang tuanya ditempat itu tanpa dikubur. Kalaupun dibawa pulang, rasanya tidak mungkin. Hasan termenung di tanah perkuburan seorang diri.

Dengan ijin Allah, tiba-tiba berdiri seorang laki-laki yang berpakaian hitam panjang, seperti pakaian khusus orang Mesir. Lelaki itu tidak tampak wajahnya, karena terhalang tutup kepalanya yang menjorok ke depan. Laki-laki itu mendekati Hasan kemudian berkata padanya,” Biar aku tangani jenazah ibumu, pulanglah!”. kata orang itu.

Hasan lega mendengar bantuan orang tersebut, Ia berharap laki-laki itu akan menunggu jenazah ibunya. Syukur-syukur mau menggali lubang untuk kemudian mengebumikan ibunya.

“Aku minta supaya kau jangan menengok ke belekang, sampai tiba di rumahmu, “pesan lelaki itu.

Hasan mengangguk, kemudian ia meninggalkan pemakaman. Belum sempat ia di luar lokasi pemakaman, terbersit keinginannya untuk mengetahui apa yang terjadi dengan kenazah ibunya.

Sedetik kemudian ia menengok ke belakang. Betapa pucat wajah Hasan, melihat jenazah ibunya sudah dililit api, kemudian api itu menyelimuti seluruh tubuh ibunya. Belum habis rasa herannya, sedetik kemudian dari arah yang berlawanan, api menerpa wajah Hasan. Hasan ketakutan. Dengan langka h seribu, ia pun bergegas meninggalkan tempat itu.

Demikian yang diceritakan Hasan kepada ulama itu. Hasan juga mengaku, bahwa separuh wajahnya yang tertampar api itu kini berbekas kehitaman karena terbakar. Ulama itu mendengarkan dengan seksama semua cerita yang diungkapkan Hasan. Ia menyarankan, agar Hasan segera beribadah dengan khusyuk dan meminta ampun atas segala perbuatan atau dosa-dosa yang pernah dilakukan oleh ibunya. Akan tetapi, ulama itu tidak menceritakan kepada Hasan, apa yang telah diceritakan oleh ibunya kepada ulama itu.

Ulama itu meyakinkan Hasan, bahwa apabila anak yang soleh itu memohon ampun dengan sungguh-sungguh, maka bekas luka di pipinya dengan ijin Allah akan hilang. Benar saja, tak berapa lama kemudian Hasan kembali mengabari ulama itu, bahwa lukanya yang dulu amat terasa sakit dan panas luar biasa, semakin hari bekas kehitaman hilang. Tanpa tahu apa yang telah dilakukan ibunya selama hidup, Hasan tetap mendoakan ibunya. Ia berharap, apapun perbuatan dosa yang telah dilakukan oleh ibunya, akan diampuni oleh Allah SWT.


pss...setiap insan sudah pastinya melakukan dosa..sama ada dosa besar atau kecil..tidak terkecuali aku..Ya Allah ampunkan dosa2 hambamu ini...

Ahad, 22 September 2013

Isteri oh Isteri


 


Ada isteri tetapi......

Ada isteri tetapi tidak bahagia
Ada isteri tetapi degil
Ada isteri tetapi keras hati
Ada isteri tetapi kuat melawan
Ada isteri tetapi terlalu social
Ada isteri tetapi tidak menutup aurat
Ada isteri tetapi garang
Ada isteri tetapi menyakitkan
Ada isteri tetapi tidak memahami suami
Ada isteri tetapi hiasan untuk orang lain
Ada isteri tetapi bersuara tinggi
Ada isteri tetapi tinggal solat
Ada isteri tetapi sering bergaduh
Ada isteri tetapi kuat berfb
Ada isteri tetapi curang
Ada isteri tetapi bercatting dgn lelaki lain
Ada isteri tetapi meninggalkan tempat tidur suaminya
Ada isteri tetapi suka berjiwang
Ada isteri tetapi dan tetapi.......

pss:Agak malang jika banyak 'tetapinya'....


Namun ..ada isteri yang...

 

Ada isteri yang penyabar
Ada isteri yang lembut dan sopan
Ada isteri yang rajin
Ada isteri yang sedap mata memandang
Ada isteri yang suka membaca kitab2 Allah
Ada isteri yang selalu bersolat
Ada isteri yang menjadi penyejuk hati suami
Ada isteri yang berhias hanya untuk suami
Ada isteri yang taat pada suami
Ada isteri yang setia pada suami
Ada isteri yang kasih dan rindu akan suami
Ada isteri yang selalu mendengar ceramah agama
Ada isteri yang selalu mempelbagaikan masakan
Ada isteri yang menjadi pendengar bicara suami
Ada isteri yang lembut tutur katanya
Ada isteri yang senantiasa menjaga auratnya
Ada isteri yang selalu menjaga rahsia suaminya
Ada isteri yang selalu menjaga rumah tangganya ...sentiasa..sentiasa ..ke arah kebaikan...

pss:Bahagianya jika mendapat pasangan yang sebegitu....

Kenali diri dahulu

hand19.jpghand_asmaul-husna.jpg




Menunjukkan garis di tangan kanan dan kiri kita ini ialah angka dalam bahasa Arab yang membawa makna 18 dan 81 dan kalau di cantumkan akan menjadi 99. Ia itu 99 nama Allah....Satu rahsia yang ada di tapak tangan kita tapi berapa ramaikah dari kita yang peka terhadap rahsia ini................................Maha Suci Tuhan. 

ILMU MENGENAL "DIRI"
 
PENGENALAN
 
Kebanyakkan  manusia pada hari ini menganggap bahawa  "Hidup" itu hanyalah makan, bergerak, mencari kemewahan, bekerja dan lain lain lagi, mereka mengangap bahawa jasad kasar mereka itu hidup dengan sendiri nya yang membolehkan mereka melakukan kerja kerja harian mereka itu, tapi pernah kah mereka terfikir bahawa jasad mereka itu sebenar nya ialah benda mati yang tidak dapat hidup dan bergerak dengan sendiri nya  tanpa ada sesuatu yang menghidupkan nya?
 
Ketahuilah tanpa yang hidup itu jasad tidak ada erti nya. Tetapi benda mati ini lah yang dijaga dan diutamakan orang di dunia ini. Sedangkan semua tahu bila mati kelak, jasad akan busuk dan di tanam atau di bakar. Ini menunjukkan mati ialah bila hidup yang menghidupkan jasad tadi meninggalakan jasad.
 
Dimanakah letaknya yang di panggil hidup itu? Yang mana dengan adanya yang hidup itu lah jasad kita ini hidup dan   sebenarnya ia diam di dalam jasad kita sendiri, dan dia lah yang di panggil "DIRI" sebenar "DIRI"  dan menghidupkan jasad kita ini. Tapi pernah kah kita terfikir tentang "DIRI" itu atau cuba mencari dan mengenal nya.
 
Tentu nya soal yang akan timbul ialah dari mana "DIRI" itu, dimana letaknya "DIRI" itu, terdiri dari apakah "DIRI" itu, dan kemanakah perginya "DIRI" itu apabila jasad mati atau dengan lain perkataan "DIRI" meninggalkan jasad???  dan yang penting sekali bolehkah kita mengenal "DIRI" sebenar "DIRI" kita itu.
 
BARANG SIAPA MENGENAL "DIRI" NESCAYA KENAL LAH IA AKAN TUHAN NYA
 
Benarkah bila kita mengenal "DIRI" maka kita akan mengenal Tuhan ??
 
Kita semua tahu bahawa ujud nya roh!  Tak ada sesiapa yang dapat menafikan kenyataan ini, Kerana semasa Tuhan bertanya kepada sekelian Roh  " siapa kah Tuhan kamu " dengan sepontan sekelian Roh menjawab " bahkan " yang membawa makna mereka telah pun mengenal Tuhan yang esa.:
 
Kisah Roh memasukki jasad Adam
 
Setelah jasad Adam terbaring maka Tuhan telah memerintahkan Roh memasukki ke jasad Adam, tetapi sebelum itu Roh  telah bertanya " dimanakah harus aku masukki, ya ALLAH "  dan ALLAH pun menjawab " masuk lah mana mana yang kamu senangi "  Maka masuk lah Roh melalui hidung dan dengan itu maka bernafaslah kita melalui hidung.
 
Ini menunjukkan bahawa sesudah Roh memasukki badan, maka barulah bermulanya kehidupan kepada jasad dan terbukti di sini bahawa Roh lah yang dikatakan penghidup kepada jasad, dan mati pada jasad ialah apabila Roh keluar apabila sampai ajal nya.
 
 
 
 
Jasad kasar kita ini terdiri dari 2 yaitu:
 
1. Dihidupkan
 
Apakah maksud dihidupkan dan bahagian mana?   Yang dihidupkan ialah Jasad kasar kita ini, ia nya di hidupkan oleh ""Roh"" yang berada di dalam Jasad. "Roh" memasukki jasad semasa kita 100 hari dalam rahim ibu kita. "Aku tiupkan sebagian dari roh ku" kata firman Allah. Sejak itu lah kita hidup di dalam rahim ibu kita dan kemudian di lahirkan kedunia dan terus menjalankan kehidupan dari bayi hingga lah akhir hayat.
 
2. Menghidupkan
 
Yang menghidupkan ialah roh, yang datangnya (diciptakan) dari Allah, yang memasuki jasad dan terus hidup, tugas roh ialah menghidupkan jasad tetapi sayang nya jasad tidak langsung terfikir bahawa roh lah yang hidup sebenar benar hidup dan menghidupkan jasad yang bila mana roh meninggalkan nya maka matilah dia di panggil orang dan di tanam atau di bakar.
 
 
MATI  IALAH  APABILA  ROH  MENINGGALKAN  JASAD
 
Jadi siapakan yang berkepentingan disini, tentunya jasad kerana tanpa roh maka jasad tidak bermaana langsung.
 
Jasad perlukan roh untuk hidup tapi kenapa roh tidak dipedulikan semasa hidup nya
 
Perlukah roh di kenali?
 
Sebelum mengenal Roh  haruslah kita mengenal "DIRI"
 
 
"BARANG  SIAPA  MENGENAL  "DIRI"  MAKA  KENALLAH  DIA  AKAN  TUHAN  NYA"
 
APA  KAH  "DIRI" ITU"
 
Untuk pengetahuan semua bahawa "DIRI" itu mendatang kemudian setelah roh memasukki jasad, bagaimana ini berlaku?
 
Apabila Roh berada di dalam Jasad maka perkembangan cahaya Roh itu yang memenuhi dalaman Jasad keseluruhan nya, ini telah menyebabkan ujudnya "Diri" yang  berupa  saperti jasad nya memenuhi ruang dalaman jasad nya..
 
 
Maka ujudlah "Diri" sebenar "Diri" dan "DIRI"  ini lah yang harus di kenal. 
(kenal lah diri maka kenal tuhan)
 
BAGAIMANA  MENGENAL "DIRI" SEBENAR "DIRI"
 
Ada berbagai cara dan kaedah digunakan untuk mengenal "DIRI" ini, bergantung kepada perguruan dan kaedah guru guru mengajar kepada murid murid nya. Semua perguruan ini betul dan cara apa sekali pun di gunakan, tujuan nya satu ya itu untuk mengenal "DIRI" sebenar "DIRI" .
 
Untuk mengenal "DIRI" ini ada 3 cara:
 
  1. Terbuka dengan sendiri nya
  2. Ushakan sendiri untuk membukanya
  3. Dibuka oleh guru. (guru guru yang berpengalaman)
 
Apakah yang di maksudkan “dibuka”
 
Di buka maksudnya ialah membukakan jalan jalan pancaran cahaya "DIRI" itu hingga keluar dari jasad dan terpancarlah cahaya "DIRI" itu keluar dari jasad melalui jalan jalan nya dan dengan rasa yang bergetar getar pada jalan keluar nya, rasa ini dapat dirasakan dengan nyata oleh murid murid yang mempelajari ilmu ini.
 
Ini lah rahsia hidup kita dan "DIRI" ini lah yang menghidupkan jasad selagi ada hayatnya di dunia ini, "DIRI" ini harus di kenal dan dirasai sepenuh nya oleh kita, kerana ia mengandungi banyak rahsia dan serba guna, di dunia dan akhirat, Insyaallah.
 
Kenal kah "DIRI" tadi kepada Tuhan nya? Sudah tentu kerana dia datang dari sana, dari MAHA pencipta dan MAHA besar.
 
Banyak lag persoalan yang akan timbul apabila kita dapat mengenal "DIRI" kita yang sebenar benar "DIRI" ini, kita harus belajar dari "DIRI" ini:
 
Dia mengetahui kerana dia datang dari yang MAHA mengetahui
Dia bijak kerana datang dari yang MAHA bijaksana
Dia lah sebaik baik Guru
Kehidupan sebenar ialah di dalam, dan kehidupan dunia ini mendatang kemudian
 
Kesimpulan nya kenali lah "DIRI" kita ini yang dia lah sebenar benar "DIRI" dan kemukakan lah dia dalam segala urusan kita di dunia ini sementara menunggu hari yang kekal abadi, kerana dia kekal kerana di kekalkan.
 
Ilmu Mengenal "DIRI" ialah satu ilmu pengetahuan yang harus di ketahui oleh semua orang kerana tiap tiap maanusia membawanya di dalam jasad kasar mereka, harus kah penghidup jasad kita ini kita biarkan begitu saja tanpa mengenali dan merasakan nya, hanya semasa maut hampir datang menjemput baru kita sedar yang dia akan meninggalkan kita?????
 
2475337244.jpg
 



 
Ramai pengkaji barat dan timur mendapati bahawa tubuh manusia ini mengandungi aliran elektrik di dalam nya, dan aliran ini sering tarik menarik, Ini juga di panggil elektromaknatik, terdiri dari caj positive dan negative.
"Adakah ini yang dinamakan "DIRI
 
Mengenal Diri Sebenar "Diri."
Untuk pengetahuan semua, yang di katakan "Diri" itu sebenarnya mendatang kemudian dari Roh, atau dengan lain perkataan  "Diri" ialah perkembangan Roh di dalam jasad.
Ini membawa erti bahawa setelah Roh memasukki jasad, perkembangan nya yang berupa cahaya memenuhi seluruh dalaman jasad,  dan ini lah dia "Diri" sebenar "Diri" dan "Diri" ini lah yang harus di kenal, bagaimana kah dia dan terdiri dari apa kah dia.
Perumpamaan yang mudah, ibaratkan satu bulb lampu di dalam bilik, bulb itu Roh dan cahaya yang menerangi bilik itu lah dia "Diri". Dan tentu nya cahaya  tadi memenuhi ruang bilik tersebut dan bentuk cahaya itu pasti nya sama dengan bentuk bilik tersebut. Sekira nya ia empat segi nescaya cahaya tadi akan juga membentuk empat segi dan begitu lah sekiranya pada bentuk bentuk yang lain.
Jadi disini faham lah kita bahawa cahaya yang terhasil dari Roh tadi telah berkembang ke seluruh anggota dalam jasad kita hingga ia membentuk rupa dan keadaan yang sama dengan jasad cuma beza nya ialah jasad terdiri dari daging dan tulang dan Diri dari asalnya cahaya Roh. Cahaya ini berupa aliran letrik yang mengaliri di setiap urat dan saraf jasad kasar kita ini.
Untuk mengenalnya kita harus lah lahirkan cahaya diri ini keluar kerana batas nya dengan dunia luar hanyalah kulit kita ini.
Bagaimana harus melahirkan nya dan merasakan akan aliran cahaya itu di setiap bahagian tubuh kita.
Pada dasarnya ada 3 cara ia nya lahir:
1. Terlahir dengan sendirinya, (selalunya pada mereka yang  mengamalkan zikir yang berterusan)
2. Mencuba melahirkan nya sendiri
3. Dilahirkan oleh Guru atau mereka mereka yang telah banyak pengalaman.
Melahirkan nya bermakna melahirkan cahaya itu keluar dari dalam jasad kita sendiri dan kita akan dapat merasakan nya, dengan nya akan lahir nya cahaya itu. (Ini perkara benar yang tidak dapat dinafikan oleh mereka mereka yang telah di bukakan Diri mereka itu)
Apabila terbuka Diri sebenar Diri ini maka akan ternyatalah akan rahsia Dia dan dia lah akan kita kemukakan dalam apa juga tindakan dan perbuatan,  dia tahu kerana dia datang dari yang Maha Tahu, Dia kuat kerana Dia datang dari yang Maha Kuat, Beriman dengan Iman yang tidak Goyah, dll.............
BEBAS TETAPI TIDAK LEPAS
MENGENAL DIRI MENGENAL ALLAH
Untuk memahami dan mendalami Ilmu ini harus lah berguru, dan disini saya menerangkan nya secara kasar sahaja dan tujuan saya iklas untuk memberitahu bahawa ilmu ini ialah salah satu cabang ilmu yang perlu di ketahui dan di kaji untuk memperkuatkan keimanan kita dan juga dapat mengelakkan  kita dari terjerumus kedalam kesesatan aqidah dan dapat meletak ALLAH sebagai tempat pengharapan dalam segala tindak tanduk kita. Dan ini lah salah satu jalan untuk mencari keredhaan ALLAH.
Disamping itu kita juga boleh mempergunakan akan kelebihan ilmu yang ada pada diri kita ini untuk bermacam macam tujuan dalam mengharungi kehidupan di dunia yang penuh dengan ujian dan dugaan ini. Memperkuatkan ketabahan kita dalam hidup ini.
Ia nya mempunyai banyak kelebihan kelebihan dan salah satu dari kelebihan ilmu ini ialah insyaallah dapat menolong orang lain dalam mengatasi masaalah mereka. Terutama dalam bidang Perubatan.
 
Sumber2 internet....
 




Isnin, 16 September 2013

Jangan Lupa

Jangan Sampai Kita Terlupa!!


- ada SUAMI yang lupa bahawa ibu lebih utama dari isteri.

- ada ISTERI yang lupa bahawa suami lebih utama dari ibu.

- ada IBU BAPA yang lupa, anak perempuan mereka perlu mengutamakan suaminya LEBIH dari ibu bapa.

-  ada ISTERI yang lupa bahawa si suami perlu mengutamakan ibu si suami melebihi si isteri.

- ada ANAK LELAKI yang lupa bahawa tanggungjawab menjaga ibu dan bapa tergalas di bahu mereka dan BUKAN pada anak² perempuan.

- ada ANAK PEREMPUAN yang lupa bahawa dia lebih terikat dengan tanggungjawab kepada suami dan IBU BAPA SUAMI lebih daripada ibu bapa kandungnya sendiri.






semoga aku tidak terlupa dengan tanggungjawab²ku...










Isnin, 9 September 2013

Dah Kahwin?


Pesanan buat semua...


Nasihat ayah untuk puterinya......
Nasihat ayah buat anak perempuan yang bakal bergelar isteri..
Wahai anakku,
Dua perkara ini anakku..jika engkau pegang dan tanam dalam kehidupanmu dan dirimu,
InsyAllah akan dikau menemui keharmonian dan keamanan dalam pelayaran rumah tangga.
Itulah antara "Sabar" dan "Tolak Ansur".
Andai engkau berjaya memenuhinya kedalam sikapmu, maka kukuhkanlah ianya sehingga keakhir hayatmu,
Sekiranya dirimu belum lagi mencapainya...maka persiapkanlah diri sebaik-baik dan sebenarnya dengan memperhebatkan dahulu dirimu dengan dua perkara tersebut.
Dengan sabar dan tolak ansur, kamu bakal membawa hati dan kehidupan suamimu dalam beroleh kebahagiaan menjadi pemimpin yang cemerlang dalam rumah tangga. Janganlah dikau menurut emosi dan penilaianmu kecuali dengan mengingati dua perkara tersebut.
Sabar & Tolak ansur daripada hati yang ikhlas dan tiada menyimpan apa jua perasaan daripada pengaruh dan persekitarannya.
Walau kamu dipihak benar...maka tetaplah bersabar dan bertolak ansur.
Percayalah anakku, bila masalah datang menguji suatu ketika nanti antara dirimu dan suamimu..kamu bijak atur ianya dengan perkara tersebut..maka suami itu akan berfikir dan merenung kembali atas kesilapan yang dilakukannya.

Bagaimana?
 ●Cinta itu tidak dapat dipegang atau dipandang seperti benda tetapi ia dapat dirasakan melalui hati yang ikhlas dan jujur.Tanyalah pada hati apa atau siapa yang ada didalamnya.
●Jangan memilih pasangan berdasarkan paras rupanya,kerana harta ataupun pangkatnya.Eloklah memilih kerana hati anda memang benar-benar sukakannya.
●Andainya anda ingin memilih pasangan berdasarkan pangkat dan harta.Harus diingat bahawa semuanya hanyalah sementara, dan pinjaman dari Tuhan semata-mata.Bila-bila masa Tuhan boleh menarik balik apa yang diberikan.Usah anda tertipu dengan tarikan dan godaan material.
●Jika memilih pasangan berdasarkan paras rupa memangnya tak salah.Tetapi,apakah kecantikan atau ketampanan itu akan kekal selamanya?Fikirkanlah..sekiranya pasangan anda cantik/tampan seperti model-model, apakah anda boleh sehebat dan sama rata dengannya?Mungkin lebih baik jika memilih yang sedap mata memandang saja..
●Janganlah terpedaya dengan apa yang anda nampak pada luaran pasangan sahaja kerana apa yang penting dalamannya.Misalnya beradab,bersopan santun,pengasih,penyayang,
dan sebagainya.
●Tidak dinafikan ada yang memilih untuk memiliki hak orang lain.Sebaik-baiknya,elakkanlah dari bersikap sedemikian.Hakikatnya,tiada siapa yang sebenarnya rela dan sanggup berkongsi kasih.Sesiapa pun mahukan orang yang dicintai milik dirinya seorang saja.
●Elakkan dari memilih pasangan yang tidak menghormati dan menghargai diri anda.Misalnya pasangan yang berani memukul,menghina,dan tidak menunjukkan kasih sayangnya.Biarlah anda tak memiliki si dia asal maruah dan harga diri terjaga.Bukankah cinta itu seharusnya memberikan kebahagiaan bukan penderitaan.
●Kiranya anda terpaksa memilih diantara banyak pilihan,pilihlah orang yang menyayangi dan sanggup bersusah kerana anda.Cintai orang yang menyintai anda dan anda pun menyintainya.Ketepikanlah orang yang hanya anda saja menyintainya sedangkan dia hanya menganggap anda sebagai peneman hidupnya saja.
●Andai anda disuruh memilih menurut pilihan ibubapa,usahlah bimbang dan risau.Setiap ibubapa pasti mahukan yang terbaik untuk anaknya.Jika anda belum bertemu orang yang sesuai,tiada salahnya mengikut pilihan dan kemahuan ibubapa.
●Yakin dan tetapkan hati dengan pasangan yang anda pilih.Jangan mudah berubah hati hanya kerana anda rasa ada yang lebih baik darinya.

Yang dah kahwin...

Insan yang sudah berlesen tentunya telah dan sedang mengalami perasaan ini...

*Seronok dan bahagia bersama pasangan anda?
*Adakah pasangan anda seorang yang solehah atau solihin?
*Pernah bercinta sebelum kahwin?kalau pernah bagaimana ?Adakah cinta itu berkekalan sampai
  sekarang?
*Pasangan anda masih menyayangi anda?
*Pasangan anda taat kepada anda?
*Pasangan anda seorang yang menyejukkan hati?
*Pasangan anda menghormati anda?
*Yang tidak sedapnya adakah pasangan anda berahsia sesuatu dengan anda?

pss...kita tidak dapat apa yang kita idamkan...cuma setiap pasangan ada kurangnya...beruntung seandainya pasangan kita itu BERILMU....dan yang malangnya pasangan kita itu TIDAK IKHLAS dengan kita...masaAllah....oleh itu didik dan bimbinglah pasangan kita ke arah kebaikan...andai begitu juga sikapnya yg menyakitkan jiwa....fikir-fikirkanlah..




Ahad, 8 September 2013

Pasangan Idaman

Hmmm..alangkah indahnya jika....


Pasangan kita seorang yang solihin dan solehah
Pasangan kita seorang yang berilmu dan berakhlak
Pasangan kita setia dan kasihkan kita
Pasangan menjadikan kita seorang sahabat setianya
Pasangan merindui kita setiap masa
Pasangan kita bertanggungjawab dan memimpin kita
Pasangan kita senantiasa bersyukur dan beribadah kepada Allah
Pasangan kita sebagai penyejuk rumah tangga
Pasangan kita jujur dan ikhlas kepada kita
Pasangan kita tidak berahsia dan berkata benar
Pasangan kita menjaga tingkah laku dan auratnya
Pasangan kita menghiaskan dirinya untuk kita
Pasangan kita menjadikan kita idolanya
Pasangan kita taat kepada suaminya
Pasangan menghormati kita setiap masa
Pasangan kita selalu lontarkan perkataan maaf
Pasangan kita tidak lupa tarikh penting kita
Pasangan kita tidak pernah merungut dan reda atas segalanya
Pasangan kita mengutamakan suaminya dalam segala hal
Pasangan kita menjaga tutur katanya
Pasangan kita memahami kehendak masing-masing

Selasa, 3 September 2013

Cara nak nasihat kan pasangan yang degil


 Kita perlulah...........

Lumrah perkahwinan ada pasang surutnya. Ada kalanya rasa tertekan kerana mungkin sebelum kahwin lain, lepas kahwin perangai lain. Mungkin ada suami yang diuji dengan karenah isteri degil. Tapi degil bukan bermakna tak sayang. Mungkin cara dan pendekatan si suami tu perlu diubah sikit. Suami ego pun tak bermakna tak sayangkan isteri atau tak ambil peduli.
Rasulullah SAW selalu mengingatkan isterinya supaya sentiasa ingatkan pengawasan Allah swt atas segala tindak tanduk dan perbuatan yang dilalukan terhadap suami. Dan para suami pula mesti lah selalu memberikan didikan yang baik dan teladan yang elok.

1. Penuhi hajat isteri untuk melembutkan hati
Suami beri nasihat tetapi isteri enggan dengar kerana suami pun bersikap 2 kali 5. Kalau nafkah pun suami tak beri dan isteri terpaksa berhempas pulas menyara keluarga, adilkah macam tu? Selalunya manusia boleh ditakluk dengan kesenangan ( beserta doa pada Illahi ) untuk memikat hati mereka. Tunjukkanlah bahawa anda suami yang bertanggungjawab dulu.
2. Tunjuk dulu baru suruh
Suami pun tak boleh mengarah itu ini dan buat isteri tu macam kuli. Jangan pula berleter kalau isteri itu degil tak mahu dengar cakap suami. Tunjukan contoh yang baik, ringan tulang dan sentiasa berlembut apabila bercakap dengan sang isteri. Barulah hatinya lembut dan sejuk serta mahu dengar kata. Kadang-kadang suami sendiri tak perasaan yang dia pun tunjukkan contoh yang tidak baik pada isteri seperti tidak mahu mengemas rumah, masa pun tak disiplin, suka tangguh kerja dan lain-lain.
3. Dekatkan diri anda dan isteri pada Tuhan
Jika Nabi Musa pun disuruh bercakap lemah lembut dengan Firaun, inikan pula suami isteri. Teguran yang ikhlas akan sampai ke hati yang ikhlas. Tiada sebab seseorang itu memberontak jika disentuh kasih sayang. Suami yang layak memberi teguran sepatutnya telah melepasi batas ketaqwaan yang tinggi berbanding isteri. Isteri pula tak perlu lah tunggu suami sempurna dulu baru nak berubah. Kalau macam tu sampai bia pun tak akan berubah kerana tiada sifat merendah diri kepada suami.
4. Doa lembutkan hati
Baca ayat berikut, kemudian hembuskan dikening orang yang kita sayangi (anak atau isteri). Niatkan dan doakan didalam hati moga Allah SWT mengurniakan kasih sayang-Nya kepada kita dan orang yang kita sayangi dengan keberkatan ayat Al-Quran ini.
“Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat seksa pada hari kiamat, bahawa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahawa Allah amat berat siksaan-Nya (nescaya mereka menyesal).” (Surah Al-Baqarah 2:165)